Definisi dan Kerugian Riba Dalam Islam

Bahkan, setiap kehidupan kita tidak akan pernah lepas dari unsur ekonomi. Ketika kita lapar dan memutuskan untuk membeli makanan, sehingga ketika kita melihat peningkatan massa dalam menengahi harga bahan bakar dan bahan lainnya naik mustafalan.com ekonomi booming dari perspektif kami tinggal setiap hari.
Setiap keputusan yang kita buat akan memiliki konsekuensi, ini adalah gejala dari biaya peluang di bidang ekonomi.


Dengan kata lain, diskusi nyata yang ada dalam perekonomian hanya mencakup dua hal:
1. Bagaimana saya bisa membuat kebutuhan semua orang dapat dipenuhi
2. Bagaimana untuk mengetahui apakah dia benar-benar membutuhkan (kebutuhan) atau keinginan (desire)
Dari dua persepsi dari paradigma yang muncul kemudian, teori dan studi. Akhirnya, menyebabkan sejumlah besar arus dalam perekonomian.
Salah satu dari banyak sungai-sungai yang membentuk ekonomi Islam. Tapi dalam kasus ini, penulis tidak menyetujui menggunakan kata "aliran". Karena fundamental ekonomi dan sifat Islam bukanlah aliran dibuat.
Ini adalah ilmu yang berkaitan dengan ekonomi dari perspektif Islam telah sekitar waktu yang lama, tapi tidak banyak belajar. Masa depan ilmu pengetahuan adalah di tangan generasi muda saat ini, digunakan pemegang tongkat dan tiang agama, ras dan negara.
Bahkan, ada begitu banyak perbedaan mendasar dan fundamental antara ekonomi Islam dan yang lainnya (klasik). Namun, dalam diskusi ini, kita akan fokus pada mustafalan.com pakaian.
Cara memakai kesepakatan klasik ekonomi, dan bagaimana Islam itu?
Riba diperoleh cara tambahan yang dilarang oleh hukum. tambahan harta ini dalam perjanjian jual beli dengan kebohongan.
Di era digital dan modern, ada banyak praktek-praktek yang mengandung pakai, terutama dalam perekonomian. Bila diperlukan untuk menguji sehingga aktivitas apapun yang benar-benar https://www.mustafalan.com sesuai dengan nilai-nilai Islam (halalan-thayyibah).
1. Konstitusi Riba
Allah berfirman: "Hai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang tidak dikumpulkan) jika Anda percaya. "(Qs Al-Baqarah: 278)
Allah juga mengatakan: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidak seperti orang-orang yang tetap percaya dan terus berbuat dosa" (QS Al-Baqarah: 276)
Selanjutnya, Allah berfirman: "Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan, karena tekanan dari penyakit mental (gila) fakta bahwa mereka cintai karena mereka mengatakan (didukung), pembelian aktual dan penjualan, juga. pakai, tapi sisi Allah diizinkan perdagangan dan riba dilarang ,, (QS Al-Baqarah: 275)
Ayat-ayat di atas memberi kita dalam hal larangan riba dan konsekuensi. Jadi dengan ayat-ayat ini dalam Alquran, jika kita bergerak menjauh dari semua itu merupakan bagian dari pakaian-nya.
2. Jenis Riba
Ada dua jenis pakaian, yang diciptakan oleh pembelian dan penjualan dan pinjaman.
Perjanjian pembelian pada dasarnya adalah pertukaran barang. Jika demikian, maka keausan terjadi jika ada persyaratan jumlah barang yang dibeli dan dijual, atau untuk pengiriman pembayaran ditangguhkan. Rasulullah SAW bersabda: "Jika emas konversi emas, perak ditukar dengan uang, gandum pertukaran untuk gandum, puisi (barley, mustafalan sejenis gandum) ditukar dengan puisi, tanggal dutukar oleh tanggal, dan garam ditukar dengan garam, jumlah (dosis atau timbangan) harus sama dan dibayar tunai (cash). Siapa pun yang menambah atau meminta tambahan dan ia menyewa pakaian. mereka yang mengambil suplemen dan memberikan mereka berdua di dalam dosa. "(HR. Muslim)

0 Response to "Definisi dan Kerugian Riba Dalam Islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel